KAMPUNG INGGRIS
Berbagai pertanyaan dasar biasanya muncul dari setiap orang yang baru pertama kali mendengar nama Pare kampung Inggris. beberapa pertanyaan itu diantaranya adalah : " apa itu Pare ( kampung Inggris )" ? "Apa hebatnya Pare ( kampung Inggris )" ?, " trus bagaimana bibit dan bobotnya" ?,dan "ada apa aja disana" ?, apakah bule dari Inggris semua yang tinggal disana, sehingga bisa disebut Kampung Inggris,,...? ( kayaknya....)
biasanya setelah meraka mengetahui itu semua, maka pertannyaan yang muncul selanjutnya adalah " dimana pare ( kampung Inggris ) itu ?,, di Pulau sumatra kah ? apa di pulau kalimantan ? atau mungkin di pulau sulawesi sana ?,,
banyak orang yang mengetui seperti apa itu pare kampung inggris dan bagaimana kehebatannya, namun tidak mengetahui dimana letak dan keberadaannya
berdasarkan pengalaman saya, kebanyakan orang mengira kalau Pare ( Kampung Inggris ) itu terletak di kota pare-pare, Sulsel.
Setahu saya, memang ada dua nama pare yang terkenal di Indonesia. pertama yaitu, kota Pare-Pare di Sulsel yang dikenal sebagai kota kelahiran Bapak Presiden kita yang ke-3, Bj. Habibie. dan yang ke dua adalah Pare di Kab. Kediri, Jawa Timur yang terkenal dengan kampung Inggrisnya...# berikut tak jelasin letak Pare ( kampung Inggris ) secara lengkap....#
Pare dalam peta kabupaten kediri |
Pare
adalah sebuah kecamatan yang berada diwilayah kabupaten Kediri, jawa timur. Kira-kira
25 km sebelah timur laut atau 120 km barat daya Kota kediri. Sebelah
selatan Pare berbatasan dengan, sebelah barat, sebelah timur dan lain.
Pare berada pada jalur Kediri-Malang dan jalur Jombang-Kediri serta Jombang - Blitar. Jarak pare-surabaya 100 km, pare-malang 80 km, dan pare – jombang 30.
Pare berada pada jalur Kediri-Malang dan jalur Jombang-Kediri serta Jombang - Blitar. Jarak pare-surabaya 100 km, pare-malang 80 km, dan pare – jombang 30.
ctt..walaupun pare termasuk kedalam wilayah kabupaten Kediri dan
lebih dekat ke kota kediri, akan lebih baik jika temen yang berasal dari arah
barat seperti jateng, jabar, Jakarta dan
dari pulau Sumatra, untuk melewati jalur pare – jombang, jika ingin datang ke pare. Selain bisa lebih menghemat waktu, kita juga bisa
menghemat biaya, karena jika pergi
ke kota Kediri terlebih
dahulu maka jalurnya akan muter lagi kearah barat,
sehingga itu akan menghabiskan waktu maupun biaya bolak-balik.
Simpang masuk ke Kampung Inggris
melalui jalur Jombang-Pare |
Gerbang memasuki Kampung Inggris melalui jalur Kediri-jombang |
Sebelum kita membahas kampung Inggrisnya,, tidak salah jika kita mengetahui terlebih dahulu sekilas tentang kota Pare.
1. Sejarah
Sebagian masyarakat setempat mempercayai bahwa nama "Pare" berasal dari kata "Palerenan" yang berarti tempat persinggahan. salah satu masyarakat yang mempercayai akan hal itu adalah "bude". ( Panggilan saya pada seorang ibu penjual nasi pecel lele yang wenak tenan,# sambellnya mentep bener... yaa 11 : 12 lah, sama sambel padang,,,haha #. ). Beliau mengatakan bahwa pare yang berasal dari kata palerenan itu, dahulunya merupakan tempat persinggahan ken dedes pada masa kerajaan majapahit. mungkin karena keadaan dan kondisi Alam yang tenang, damai dan rukun membuat ken dedes memilih pare sebagai tempat peristirahatannya. jelas beliau.
2. Kondisi Lingkungan
kedaan ligkungan
di pare hampir sama dengan lingkugan di desa-desa pada umumnya. Yaitu, lingkungan
kampung yang identik dengan hamparan sawah, perkebunan yang menghijau, dengan dikelilingi bentangan perbukitan. pare sendiri
terletak dibawah kaki gunung gunung kelud yang kelihatan bertengger dengan Gunung semeru.
Dengan bentangan Alam yang terletak pada ketinggian 125 meter di atas permukaan laut memebuat cuaca di pere termasuk sedang, kadang udara disini terasa sangat sejuk dan dingin namun terkadang bisa sangat panas juga. # jadi buat teman2 yang berencana mo ke pare nanti,, harus bisa beradaptasi dengan keadaan cuaca di pare yang setiap saat bisa bisa berganti-ganti.#
kebersihan lingkungannya masih cukup terjaga dengan baik. Bisa dikatakan tidak terlalu banyak sampah yang berserakan. kebersihan jalan dan tempat-tempat umum lainnya juga terawat dengan baik.... yaa kalau menurut saya ini hal yang wajar secara Pare adalah kota Adipura
Dengan bentangan Alam yang terletak pada ketinggian 125 meter di atas permukaan laut memebuat cuaca di pere termasuk sedang, kadang udara disini terasa sangat sejuk dan dingin namun terkadang bisa sangat panas juga. # jadi buat teman2 yang berencana mo ke pare nanti,, harus bisa beradaptasi dengan keadaan cuaca di pare yang setiap saat bisa bisa berganti-ganti.#
kebersihan lingkungannya masih cukup terjaga dengan baik. Bisa dikatakan tidak terlalu banyak sampah yang berserakan. kebersihan jalan dan tempat-tempat umum lainnya juga terawat dengan baik.... yaa kalau menurut saya ini hal yang wajar secara Pare adalah kota Adipura
Salah satu sudut kampung Inggris |
Tugu Adipura ini terletak di pusat kota Pare |
Pare memiliki tanah yang subur bekas letusan gunung Kelud dan tidak
pernah mengalami kekeringan. Produk agraria andalan dari Pare adalah
bawang merah, biji mente dan melinjo. Sedangkan oleh-oleh khas dari Pare
antara lain adalah tahu kuning dan gethuk pisang. Di Pare sudah lama bermunculan industri menengah bertaraf internasional
yang diusahakan oleh pribumi, seperti perusahan senapan angin
"Bramasta" dan "BimaAsta". Di Pare dan sekitarnya juga terdapat berbagai
industri seperti industri plywood, dan pengembangan bibit-bibit pertanian.
Masjid Agung An-Nur Pare |
Infrastruktur dan fasilitas kehidupan dikota pare terbilang lengkap. Berbagai
sarana umum dapat dengan mudah kita dijumpai, Mulai dari Masjid , hotel, rumah sakit (yang besar HVA dan RSUD
rumah bersalin yang lengkap pun juga ada), ATM BRI, BNI, BCA, MANDIRI ATM bersama,
kantor POS, Kantor Polisi, Gedung Serbaguna, dan Stadion sepakbola.
Sarana
pendidikan juga tersedia cukup lengkap. Dari tingkat PAUD, TK, MD, SD, MTS, SMP, sampai pada tingkat SMA, MA, STM dan SMK. Beberapa
lembaga BIMBEL seperti, PRIMAGAMA, TOTALWIN COLLEGE, Mahaesa, juga berdiri di kota yang terbilang kecil ini, Secara kwalitas sekolah2 di pare cukup baik,
ini terbukti dari beberapa sekolah yang termasuk kategori sekolah favorit, Seperti SMP Negeri 2 Pare yang merupakan
sekolah bertaraf internasional. Pada tangkat SMA terdapat SMA Negeri 1 Pare dan SMA Negeri 2 Pare yang merupakan SMA kelas Internasional, dan
juga MA Negeri Krecek.
SMP N 2 Pare |
Pintu gerbang Stadion Canda Bhirawa |
Alat transportasi yang tersedia pun sangat beragam, mulai dari Bis, Angkot, Ojek, becak, sampai pada ONTEL, yang merupakan alat transportasi favorit anak kursusan.. ! # datang dan rasakan bedanya ngontel dipare, ..sesuanto bangettt .. .#
kehidupan sosial masyarakat Pare..
saya merasakan kehidupan di pare cukup aman dan tentram. hidup dengan damai dan rukun. Sifat
berkelompok dan gotong royong masih sangat terasa, sifat asli masyarakat
Indonesia yang terkenal dengan kebaikan hatinya pada para pendatang , suka menyapa, murah senyum,
dan mudah untuk berkomunikasi pada pendatang, dapat dengan mudah kita jumpai pada orang2
pare. Tidak jarang antara masyarakat setempat dengan pendatang seperti anak2 kursusan melaksanakan dan mengikuti acara secara bersama ..# salah satunya adalah Acara maulidan,, setalah shalawatan 1 jam nonstop, acara ditutup dengan makan bareng,,#
Mungkin karena keramahan dan kebaikan hati Penduduknya membuat kampung inggris yang terdiri dari desa pelem dan tulung rejo ini lebih banyak dihuni oleh para pendatang dibandingkan penduduk asli....#.Namun walaupun begitu, kita juga harus berhati-hati dan bisa bersikap wajar pada masyarakat sekitar, Karena bagaimana pun, # kejahatan itu tidak hanya terjadi karena ada niat pelakunya, namun juga karena ada kesempatan,,, waspada lah, waspadalah.. hehe.. inget tu kata bang Napi #.....Kampung Inggris
Mungkin karena keramahan dan kebaikan hati Penduduknya membuat kampung inggris yang terdiri dari desa pelem dan tulung rejo ini lebih banyak dihuni oleh para pendatang dibandingkan penduduk asli....#.Namun walaupun begitu, kita juga harus berhati-hati dan bisa bersikap wajar pada masyarakat sekitar, Karena bagaimana pun, # kejahatan itu tidak hanya terjadi karena ada niat pelakunya, namun juga karena ada kesempatan,,, waspada lah, waspadalah.. hehe.. inget tu kata bang Napi #.....Kampung Inggris
jika kita pernah mendengar suatu daerah menjadi maju
dan terkenal karena keindahan alamnya… itu sudah biasa..
tapi jika suatu daerah menjadi maju dan terkenal karena menjamurnya kursusan bahasa Asing terutama bahsa Inggis di daerah itu, ini baru Luar biasa. Dan saya fikir ini pertama kali dan
satu-satunya di Indonesia…setujju ? setuju dong..
ya,, ini lah pare yang orang bilang kampung inggris, tidak hanya terkenal ke seantero nusantara, namun juga ke mancanegara.
Daerah ini bagaikan bulan yang menyinari gelapnya malam. menyinari kegelapan ( ketidaktahuan ) banyak orang terhadap bahasa asing, terutama bahasa inggris.
Disini terdapat ratusan kursusan bahasa Inggris dan beberapa kursusan bahasa Asing lainnya.
Daerah ini bagaikan bulan yang menyinari gelapnya malam. menyinari kegelapan ( ketidaktahuan ) banyak orang terhadap bahasa asing, terutama bahasa inggris.
Disini terdapat ratusan kursusan bahasa Inggris dan beberapa kursusan bahasa Asing lainnya.
Setiap tahun Ribuan para pencari ilmu terus berdatangan tiada henti. Mereka datang dari berbagai
pelosok Nusantara, bahkan juga dari mancanegara,
seperti korea, Libya, Thailand, filifina, Malaysia, Vietnam, dan lain-lain,
meraka berasal dari berbagai kalangan seperti, pelajar dari semua tingkatan, mahasiswa dari berbagai Universitas, Orang
dewasa dan tua, orang kota dan orang desa, orang kuper dan orang gaul, orang
kaya dan orannnggg “cukup kaya”( semua orang kaya kan ?) orang baik dan orang sedikit badung, orang
manja dan orang sedikit liar, orang pintar dan orang sedikit kurang pintar,
sampai pada orang yang banyak pacar dengan orang yang ng punya pacar sama
sekali ( alias jomblo ). Loh kok orang jomblo juga dibahas, ?
iya lahh,, karena sungguh banyak tujuan orang datang kepare.... Selain untuk belajar bahasa Inggris, mencari pacar atau jodoh juga salah satunya. ( ng percaya ?, datang dan buktikan sendiri #
Sejarah kampung Inggris..
sebelum kita mengetahui apa yang menyebabkan pare ( kampung Inggris ) begitu terkenal ke seantero Nusantara dan juga mancanegara
mari kita baca dulu.. gimana ni Sejarah terbentuknya kampung Inggris,,, kita lihat siapa ni Proklamatornya,, ( Ratu Elizabeth dari Inggris kah ??? )) ,,,
untuk mengetahui cerita selengkapnya ,, mari langsung saja ke Teeekape....
Sejarah kampung Inggris..
sebelum kita mengetahui apa yang menyebabkan pare ( kampung Inggris ) begitu terkenal ke seantero Nusantara dan juga mancanegara
mari kita baca dulu.. gimana ni Sejarah terbentuknya kampung Inggris,,, kita lihat siapa ni Proklamatornya,, ( Ratu Elizabeth dari Inggris kah ??? )) ,,,
Bpk. Kalend Osen yang ditemui di
rumahnya, Jalan Anyelir, Singgahan, Pelem, Pare, Rabu (9/5/2012), menuturkan
dengan singkat perjalanan kariernya hingga tercipta maha karya yang spektakuler
ini.
Pria kelahiran 4 Pebruari 1945 ini
tampak sederhana namun begitu bersahaja. Bermula pada tahun 1976 silam, Kalend
Osen adalah seorang santri asal Kutai Kartanegara yang tengah menimba ilmu di
Pondok Modern Gontor, Ponorogo, Jawa Timur. Menginjak kelas lima, dia terpaksa
meninggalkan bangku sekolah karena tidak kuat menanggung biaya pendidikan.
Bahkan, keinginannya pulang kembali ke kampungnya gagal karena tiada biaya.
Dalam situasinya yang sulit itu
seorang temannya memberitahukan adanya seorang ustaz yang bernama KH Ahmad
Yazid di Pare yang menguasai delapan bahasa asing. Kalend muda kemudian berniat
berguru dengan harapan minimal dapat menguasai satu atau dua bahasa asing
darinya. Ia lalu mulai tinggal dan belajar di Pesantren Darul Falah, Desa
Singgahan, milik Ustaz Yazid.
Dalam sebuah kesempatan, datang dua
orang tamu mahasiswa dari IAIN Sunan Ampel, Surabaya. Kedatangan dua mahasiswa
itu untuk belajar bahasa Inggris kepada Ustaz Yazid sebagai persiapannya
menghadapi ujian negara yang akan dihelat dua pekan lagi di kampusnya.
Kebetulan saat itu Ustaz Yazid
tengah bepergian ke Majalengka dalam suatu urusan sehingga kedua mahasiswa itu
hanya ditemui oleh ibu Nyai Ustaz Yazid. Entah dengan alasan apa, oleh Nyai
Ustaz Yazid, kedua mahasiswa itu diarahkan untuk belajar kepada Kalend yang
baru saja nyantri.
"Waktu itu saya sedang menyapu
masjid dan dua mahasiwa itu menghampiri saya," kenang Kalend mengingat
masa lalunya.
Dua mahasiswa itu kemudian
menyodorkan beberapa lembaran kertas yang berisi 350 soal berbahasa inggris.
Setengah ingin tahu, Kalend memeriksa soal-soal itu dan kemudian meyakini dapat
mengerjakannya lebih dari 60 persen. Kalend menyanggupi permintaan itu dan
mereka akhirnya terlibat proses belajar mengajar yang dilakukan di serambi
masjid area pesantren. Pembelajarannya cukup singkat, dilakukan secara intensif
selama lima hari saja.
"Tak disangka, sebulan kemudian
mereka (dua mahasiswa) kembali dan mengabarkan telah lulus ujian. Betapa
bahagianya saya waktu itu, " kata kakek yang saat ditemui tengah
mengenakan sarung, atasan hem biru kotak-kotak serta peci hitam ini.
Keberhasilan dua mahasiswa itu
tersebar di kalangan mahasiswa IAIN Surabaya dan banyak dari mereka akhirnya
mengikuti jejak seniornya dengan belajar kepada Kalend. Promosi dari mulut ke
mulut pun akhirnya menjadi awal terbentuknya kelas pertama.
Sejak saat itu, pada 15 Juni 1977 di
desa setempat, Kalend mendirikan lembaga kursus dengan nama Basic English
Course (BEC) dengan enam siswa pada kelas perdana. Para siswa tersebut terus
dibina dan dididik tidak hanya kemampuan bahasa inggris, namun juga ilmu agama
serta kecakapan akhlak.
Selama hampir sepuluh tahun Kalend
berjuang sendirian untuk menghidupkan lembaga kursusnya itu dan dengan segala
rintangannya dia berhasil melakukannya dengan baik. Pada tahun 1990-an, banyak
alumninya yang didorong untuk membuat lembaga kursus untuk menampung pelajar
yang tidak mendapat kuota akibat membeludaknya pelajar di BEC.
"Saya mempunyai prinsip,
jikalau kita berkarya, selain dapat dinikmati sendiri, karya itu juga tidak
merugikan orang lain," tutur kakek rendah hati ini.
Lambat laun lembaga kursusnya
semakin bertambah jumlahnya. Namun demikian kesemuanya mampu berjalan seirama
tanpa adanya kompetisi negatif. Para pendiri lembaga kursus itu rata-rata
mempunyai ikatan sejarah yang sama, yaitu sama-sama dari satu guru.
Eksistensi BEC hingga kini juga
tetap terjaga. Bahkan di tahun 2011 lalu telah genap meluluskan alumni sebanyak
18.000 siswa dari berbagai penjuru nusantara. Dalam meluluskan siswa, BEC
dikenal sangat ketat.
Nur Akhlis, salah satu mantan murid
Kalend yang sukses membuka lembaga kursus sendiri dan dinamainya Effective
English Conversation Course (EECC) di Jalan Falamboyan, Desa Tulungrejo juga
membagikan ceritanya.
Comments