Tenggelamnya MV. Boelongan Nederland














Siang itu, 28 Januari 1942 ketika matahari terik di langit yang biru, pertempuran hebat terjadi di Kawasaan Pesisir Sumatera Barat tepatnya di Teluk Mandeh. Belasan pesawat tempur Jepang memborbardir sebuah kapal kargo milik Belanda yang ditumpangi ratusan prajurit. Serangan ke kapal itu merupakan bagian dari invansi Jepang dalam merebut nusantara dari Belanda pada Perang Dunia. Sebelumnya pada tanggal 18 Januari, Jepang juga telah menyerang dan menenggelamkan Kapal Belanda lainnya, yaitu Van Imhoff di Perairan Sumatera Utara. Sebagaimana diketahui awal 1940an Jepang sangat berambisi menguasai seluruh kawasan Asia tenggara dari pihak sekutu. Kawasan barat pulau Sumatera yang saat itu merupakan salah satu jalur pelayaran Internasional dan daerah-daerah disekitarnya merupakan penghasil komoditas dunia seperti lada, barus dan kopi.

Anas, seorang pemuda dari Nagari Mandeh kala itu menyaksikan pertempuran hebat tersebut. Diceritakan bahwa siang itu Ia sedang berada diladang bersama kakak dan ayahnya yang menanam padi. Seketika terdengar suara pesawat tempur meraung-meraung diatas langit. Ia mengatakan jumlah pesawat yang tidak kurang dari 14 itu langsung menyerang kapal milik belanda yang sedang sembunyi di Teluk Mandeh. Pertempuran sengit tak terelakan, awak kapal Belanda mencoba membalas serangan dengan peralatan seadanya. Namun apa daya, Jepang dengan kekuatan penuhnya mengebom kapal pada bagian haluan, buritan dan cerobongnya hingga karam. Anas menceritakan, saat itu Ia melihat beberapa awak kapal sempat melarikan diri dengan sekoci kedaerah pendalaman Teluk Mandeh (Dikutip dari Harian Kompas)

Sejak sore itu kapal milik Belanda tersebut beserta isinya tenggelam dibawah laut Teluk Mandeh yang tenang. Bertahun-tahun kedepannya, kondisi dan identitasnya tidak diketahui lagi dengan jelas. Masyarakat Nagari Mandeh yang tinggal berjarak sekitar 400 dari lokasi tenggelamnya memang mengetahui kapal tersebut masih ada namun tidak pernah mengangkat atau mengambil kontsruksinya. Bahkan untuk menyelam dan mencari ikan disekitar lokasinyapun mereka enggan. Rumor yang beredar di masyarakat,, terdaptat ikan besar dan roh halus yang menunggu bangkai kapal.



Hingga setengah abad kemudian, diawal tahun 1990an bangkai kapal ditemukan kembali oleh para penyelam dari Kota Padang dibantu oleh masyarakat sekitar. Samsuardi dan Kakak Mai, yang ikut melakukan penyelaman menceritakan bahwa pertama kali ditemukan kondisi kapal masih sangat utuh bahkan tiang jagnkarnya dapat terlihat dari permukaan ketika air laut surut.

Pada tahun 2006 Pemerintah melalui Balai Pelestarian Cagar Budaya Batusangkar melakukan survei dan pemetaan awal terhadap bangkai kapal dan lingkungannya. Saat itu nama dan identitas kapal masih belum diketahui. Dalam buku Sumber Daya Arkeologi Maritim di Perairan Sumatera yang diterbitkan oleh BPCB Bausangkar tahun 2010 bangkai kapal tersebut dinamakan Shipwreck Mandeh. Baru pada tahun 2011-2012 ketika Loka Penelitian Sumber Daya dan Kerentanan Pesisir melakukan penelitian lebih lanjut, diketahui bahwa bangkai kapal yang tenggelam setangah abad yang lalu itu bernama MV Boelongan Nederland. Kesimpulan tersebut diambil setelah tim peneliti LPSDKP melakukan pengamatan kondisi bangkai kapal yang dikroscek dan sesuaikan dengan hasil ke berbagai sumber seperti arsip perusahaan pelayaram koninklijke paketvaart Mij (KPM) serta Arsip Pemerintah Hindia Belanda (Llihat Hasanah, 2015 : 92-94).


Kini MV Boelongan Nederlanda tenggelam dikedalaman 18-28 meter dibawah permukaan laut. Lokasinya tepat berada dimuara sungai Mandeh. Hasil observasi yang dilakukan TIM PKMPSH UGM April 2016, diketahui berbagai komponen dan konstruksi kapal masih utuh dan mudah ditemukan seperti bagian haluan, lambung, dek, kabin, tiang, cerobong hingga buritan. Setelah lebih 72 tahun tenggelam berbagai biota laut seperti terumbu karang tumbuh dan hidup disekitarnya. Berbagai spesies ikan juga menjadikannya sebagai rumah tempat hidup dan bermain. Kini, dalam konteks pembangunan pariwisata di Kawasan Teluk Mandeh, bangkai kapal Boelongan menjadi salah satu daya tarik wisata unggulan yang akan dikembangkan oleh pemerintah.

Comments

Popular Posts