UPACARA ADAT PENGANUGERAHAN GELAR SANG SAKO DAN RAJO JAMBU LIPO MANJALANI RANTAU.


“Lubuk tarok, adat basandikan syarak adalah nafas yang membuat nagari ini tetap hidup. Ritual –adat tidak hanya tentang penghormatan kepada nenek moyang, keharmonisan hidup bermasyarakat, tapi juga rasa syukur yang amat dalam kepada sang Pencipta.
--
Suasana cerah menambah semaraknya kawasan Istano Kalambu suto Kerajaan Jambu Lipo. Panji – panji dan merawa berwarna hitam merah dan kuning berkibar disepenjang jalan utama Nagari Lubuk tarok. Rumah godang Rajo Tongah dan Istano Kalambu Suto di hias, hingga tampak lebih megah. Semua masyarakat, niniak mamak, bapak-ibu, tua muda sampai anak-anak sibuk mempersiap segala sesuatunya, untuk menyambut dan memeriahkan dua acara akbar sekaligus, Upacara Penganugerahan Gelar Sangsako “Tuanku Rang Kayo Di Rajo” kepada bapak H. Endre Saifoel dan Permaisuri Puan Puti Intan Bakarang Kepada ibu Cempaka Putri (istri H. Endre Saifoel) dan Upacara Pembukaan Rajo Jambu Lipo Manjalani Rantau.

Rajo Tigo Selo kerajaan Jambu Lipo


Rangkaian Upacara Adat Penganugerahan Gelar Sangsako Dan Rajo Manjalani Rantau ini, dilangsungkan selama empat hari empat malam. Acara pertama adalah prosesi adat mangoku induak, Ibu Cempaka Putri  ke Suku Patopang di Lubuk Tarok, pada tanggal 20 Desember 2013. Dilanjutkan prosesi adat mangoku induak bapak H. Endre Saifoel ke kampung Rajo Tongah, Tanggal 22 desember 2013.  Malam harinya, dari hari jumat hingga senin masyarakat Lubuk Tarok dihibur dengan penampilan Randai, saluang, dan kesenian anak nagari lainnya. Dalam bahasa lubuk taroknya, disebut malam bajago-jago-yaitu sebuah pesta rakyat Nagari Lubuk Tarok Sijunjung Sumatra Barat.

             Bapak H. Endre Saifoel kita tahu adalah salah satu putra daerah terbaik di Minangkabau, tokoh muda yang sukses sebagai seorang pengusaha, lebih dari itu memilki kepedulian yang sangat tinggi dalam membangun daerahnya. Banyak jejak yang telah beliau ukir, dalam berbagai pembangunan di Sumatra Barat ini, baik fisik dan non fisik. Lewat keberhasilannya menempatkan 7 perusahaannya yang bergerak dibidang pertambangan, Transportasi, dan Alat Berat pada  posisi puncak, beliau kucurkan dana untuk membangun sarana dan prasarana di beberapa nagari, Beliau perkuat lembaga adat, membantu sekolah-sekolah, serta beliau bangun masjid.
             Maka, atas kepedulian dan banyak jasanyanya dalam membangun dan memajukan daerah, Kerajaan Jambu Lipo melalui surat permintaan dari LKAAM Kab. Sijunjung, menganugerahkan sebuah gelar penghormatan-gelar sangsako kepada Bapak H. Endre Saifoel dan Ibu Cempaka Putri.


Upacara puncak, dilangsungkan pada hari Senin, tanggal 23 desember 2013. Sekitar pukul 10.00 pagi, rombongan H. Endre dan Istri beserta seluruh tamu undangan disambut Tari Gelombang dan Tari Piring di Halaman Istano Kalambu Suto. Di iringi bunyi saluang dan pupuik padi yang mendayu-mengetarkan hati, H. Endre dan istrinya beserta tamu VIP mengatok sirih di Carano


 H. Endre S dan Istri serta Raja Sultan Nusantara Mangatok Sirih di Carano

Dalam upacara penganugerahan gelar sangsako ini, tamu undangan VIP yang Hadir adalah
  • Muchlis Anwar, Wakil Bupati Sijunjung 
  • Drs. Marlis, anggota DPRD Sumbar dan beberapa anggota DPRD kab. Sijunjung. 
  •  Chairul zaman, SH. MM. dari Kesultanan Dompu. 
  •  Satrya Wangsa, dari Kesultanan Mataram. 
  •  Ratu Endang Sri Muningsih dari kerajaan Sambas. 
  •  Masud Thoyib, Direktur Taman Mini Indonesia Indah.A
  • Aminuddin, dari panguyuban Sunda cabang Padang. 
  •  Kepala Museum Adityawarman. 
  •  Perwakilan Universitas Muhammdiyah, Padang. 
  •  Tuanku Sati dari Pulau Punjung. 
  •  Kelauga besar Puti Bulian Pulau Punjung. 
  •  Epi Radisman, Dt. Paduko Alam Ketua LKAAM Kab. Sijunjung. 
  •  Keluarga besar Dt. Saruaso Muaro Takuang. 
  •  Perwakilan Niniak Mamak Kab. Sijunjung. Dan upacara ini, diliput oleh pelbagai media cetak dan elektronik: Padang TV, Padang Ekspress, Singgalang, siaran On Line melalui Radio.


Selesai penyambutan, Semua tamu memasuki panggung kehormatan di halaman Istano Kalambu Suto, sebelumnya telah menunggu Rajo Tigo Selo Kerajaan Jambu lipo beserta perangkat kerajaan dan niniak mamak  Nagari Lubuk Tarok. H. Endre dan istrinya duduk di Jambangan penobatan. Raja sultan nusantara beserta tamu VIP lainnya duduk di panggung kehormatan bersama Rajo Tigo Selo Kerajaan Jambu Lipo.
S           Selanjutnya upacara Penganugerahan gelar sangsako dan Rajo manjalani rantau dilakukan dengan urutan sebagai berikut 
  •  Acara di buka secara adat dengan pembacaan pidato adat oleh Monti Rajo kepada Aprinal Datuak Bandaro Sati, untuk dimintakan ijin kepada Rajo Tigo Selo untuk memulai acara. 
  •  Setelah mendapatkan izin dari Rajo Tigo Selo acara dimulai dengan pembacaan Al Quran oleh Dafrizal. 
  •  Dilanjutkan kata sambutan ketua panitia pelaksana, Ir. AA Datuak Paduko Rajo. 
  •  Setelah itu, pembacaan surat keputusan Rajo Tigo Selo kerajaan jambu Lipo oleh sultan Kurnia AB Monti Rajo tentang penganugerahan gelar sangsako Tuanku Rang Kayo Mudo Dirajo kepada kepada H. Endre Saifoel, dan Permaisuri Puan Puti INtan Bakarang Kepada Cempaka Putri. 
  •  Dilanjutkan dengan pemasangan Detar kepada H. Endre saifoel, Oleh Firman BGD Tan Ameh DYP Rajo Alam Jambu Lipo, pemasangan keris oleh Tuanku Rajo Godang sultani BGD Maharajo Indo DYP Rajo Ibadat Jambu Lipo, dan pemasangan mahkota kepada Cempaka Putri Oleh Bundo Kanduang Jambu Lipo, di dampingi Tuanku Rajo Godang Amran BGD Tan Putiah DYP Rajo Adat Jambu Lipo dan Epi Radisman, Dt. Paduko Alam Ketua LKAAM kab. Sijunjung. Setelah pemasangan detar, keris, dan mahkota maka resmilah H. Endre Saifoel memangku gelar Tuanku Rang Kayo Mudo Dirajo dan Ibu Cempaka Putri memangku gelar Permaisuri Puan Puti INtan Bakarang. 
  •  Kemudian dilanjutkan penyampaian titah dari Tuanku Rajo Godang Firman BGD Tan Ameh. 
  •   Sambutan dari Wakil Bupati Sijunjung. 
  •  Sambutan sekjen Forum Silaturahmi Keraton Nusantara, YM Chairul zaman, SH. MM. dari Kesultanan Dompu sekaligus penyematan tanda keaggotaan H. Endre Saifoel Tuanku Rang Kayo Mudo Dirajo dalam Yayasaan Raja Sultan Nusantara. 
  •  Sambutan Ketua LKAAM kab. Sijunjung.
  • .       Sambutan H. Endre Tuanku Rang Kayo Mudo Dirajo.
  •  Penampilan Tari Bagurau dari Sangar Kalambu Suto. 
  •  Makan bajamba. Saat makan bajamba ini, Raja Sultan Nusantara dan Tamu VIP lainnya yang berasal dari luar lubuk tarok berkesempatan untuk mencicipi hidangan kepala Kerbau, makanan khas lubuk tarok Godok Obuih, onde-onde, Ragi dan lain-lain. 
  •  Setelah upacara penganugrehan gelar sang sako dilakukan, dilanjutkan dengan acara yang kedua, yaitu upacara meminta ijin manjalani rantau oleh Aprinal Datuak Bandaro Sati ke Rajo Alam Jambu Lipo. Khusus upacara ini dilakukan di atas Istano Kalambu Suto, mengingat sifatya yang sakral dan benar-benar dilakukan sama seperti apa yang telah di wariskan nenek moyang. 
  •  Upacara Penganugerahan Gelar Sangsako ditutup dengan pembacaan Do’a oleh , lalu dilanjutkan foto bersama.
H. Wen dan Istri bersama Wakil Bupati Sijunjung, Drs. Marlis, anggota DPRD Sumbar Epi Radisman, Dt. Paduko Alam Ketua LKAAM Kab. Sijunjung.
Wakil Bupati Sijunjung, Raja Sultan Nusantara, Rajo Tigo Selo Jambu Lipo beserta perangkat dan
Bapak H. Endre S. Tuanku Rang Kayo Mudo Di Rajo, Ibu Cempaka Putri Permaisuri Puan Puti Intan Bakarang


Bapak H. Endre S. Tuanku Rang Kayo Mudo Di Rajo, Ibu Cempaka Putri Permaisuri Puan Puti Intan Bakarang
dengan Bapak Nof Hendra, Tokoh Masyrakat Lubuk Tarok.

 Acara kemudian dilanjutkan dengan peresmian Yayasan Kerajaan Jambu Lipo oleh Wakil Bupati Sijunjung di damping Rajo Tigo Selo Kerajaan Jambu Lipo dan Tamu VIP lainnya. setelah itu, diiringi tari tanduak dan di antarkan oleh Raja Sultan Nusantara dan seluruh tamu VIP lainnya, Rajo Godang Sultani BGD Maharajo Indo DYP Rajo Ibadat beserta perangkatnya, berangkat manjalani rantau. Daerah pertama yang dituju adalah Kampung Dalam lalu dilanjutkan ke beberapa daerah lainnya (27 daerah)  di tiga kabupaten: Kab. Sijunjung, Dharmasraya, dan Solok Selatan.  Dalam waktu kurang lebih satu bulan.


Tari Tanduak mengantarkan Rajo Ibadat dan
perangkatnya Berangkat Manjalani Rantau




Perjalanan rajo manjalani rantau adalah sebuah perjalanan Rajo jambu lipo dan perangkatnya dari pusat kerajaan ke daerah rantau untuk menguatkan hubungan tali silaturahmi dengan semua masyarakat di daerah rantau. Rantau jauh Baulangi, rantai dokek di kanonohi. Mencoba untuk menyelesaikan persoalan dan masalah yang dihadapi setiap daerah di rantau. Manjapuik nan tatinga, mambinjek nan tacicieh.



     Sore hari, mejelang maghrib, Pewaris kerajaan Jambu Lipo menyalurkan santunan dari keluarga Bapak H. Endre Saifoel tuanku Rang Kayo Mudo Dirajo ian ibu cempaka Putri Permaisuri Puan Puti Intan Bakarang ke Puluhan Anak yatim piatu di Lubuk Tarok. Ini merupakan ungkapan rasa syukur atas kelancaran dan kesuksesan acara yang telah dilaksanakan." berbagi dengan anak yatim piatu". acara ini ditutup dengan makan basamo dan pembacaan Doa kepada Allah SWT yang senantiasa memberikan nikmatnya terutama dalam upacara adat ini





Malam harinya sekitar pukul 22.00 malam, ketika hujan telah berhenti menguyur Ranah Godok Obuih, diadakan malam hiburan, dengan penampilan Edi cotok dan kawan-kawan.  Sontak, ini membuat halaman depan Istana Kalambu Suto hinga ke jalanan dipenuhi penonton dalam dan luar lubuk tarok. Tua muda, bapak-ibu berkumpul tumpa ruah. Edi Cotok  Masih dengan gaya khasnya,bernyayi dan berjoget diselingi lawakan ringan, mengocok perut, mengubah suasana dingin malam itu menjadi terasa hangat. Dan yang membuat acara ini lebih menarik, adalah adanya permainan menyusun angka berhadiah puluhan alat-alat elektronik: kulkas, tv, dispenser, kipas angin, dll. 

Masyarakat Lubuk Tarok
Pemberian hadiah oleh Edi cotok dan kawan-kawan
kepada para pemenang.

Hingga  tengah malam berlalu, acara masih berlangsung meriah, masyarakat mengikuti permainan berhadiah dengan sangat antusias. Satu persatu orang yang beruntung membawa pulang hadiah menarik, bahkan ada satu orang yang mendapatkan beberapa hadiah. Semua tergantung kecepatan dan ketelitian setiap orang dalam menuyusun angka-angka yang dinyanyikan Edi cotok bersama kawan-kawan.  Setelah Acara malam hiburan itu selesai, maka selesai pula semua rangkaian upacara penganugerahan gelar sangsako dan upacara pembukaan Rajo Manjalani Rantau, di Kerajaan Jambu Lipo, Sijunjung, Sumatra Barat.
                                                                                --
“Lubuk tarok, adat basandikan syarak adalah nafas yang membuat nagari ini tetap hidup. Ritual –adat tidak hanya tentang penghormatan kepada nenek moyang, keharmonisan hidup  bermasyarakat, juga rasa syukur yang amat dalam kepada sang pencipta. 

Sejatinya upacara penganugerahan Gelar Sangsako dan Rajo Jambu Lipo Manjalani Rantau yang adalah sebuah pesta rakyat Kerajaan Jambu Lipo Lubuk Tarok yang didukung penuh oleh H. Endre Saifoel Tuanku Rangkayo Mudo Di Rajo, sebagai wujud kepeduliannya terhadap peestarian adat dan budaya di Minangkabau khususnya di Kerajaan Jambu Lipo.
 


 

Comments

Popular Posts