UTLAH Ke Coban Rondo


INDONESIA TANAH AIR awak..!

Setelah hampir 2 bulan tinggal di pare, akhirnya kami bisa juga untuk pergi UTLAH ( liburan dalam bahsa Arab ) 
sebenarnya udah sejak kemaren2 rencana untuk pergi liburan, namun karena Jadwal kursus yang padat ditambah dengan sifat Ogah2an teman yang lain, akhirnya rencana liburan selalu ditunda.
Bagi saya liburan ini adalah perjalanan pertama keluar dari daerah pare.. sejak pertama kali mulai kursus di pare bulan okober lalu sampai sekarang bulan desember, kegiatan dan aktivitas sehari-hari hanya bolak-balik dari kos ke tempat kursus... apalagi dengan jadwal kursus yang sampai 5 kali sehari, membuat saya sedikit  bosan dengan keadaan pare....jadi ng berlebihan jika liburan ini adalah saat yang paling ditunggu-tunggu.
Tempat wisata pertama yang akan kami kunjungi adalah air Terjun Coban rondo yang terletak di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, sekitar 30 kilometer ke arah Barat Laut dari Kota Malang. kami berangkat dari pare, jam 8 pagi menggunakan mobil carteran. sebenarnya jarak pare ke coban rondo tidaklah jauh, namun karena kondisi jalan menuju kab. malang yang umumnya kecil, berkelok-kelok dan licin, ditambah keadaan cuaca yang sedikit gerimis, membuat perjalanan ke coban rondo menghabiskan waktu kurang lebih 2 jam..  walaupun sedikit tersiksa dengan keadaan seperti itu, kami tetap menikmati perjalanan karena terobati dengan melihat pemandangan Alam malang yang luar biasa,,  hamparan kebun teh yang menghijau, aliran air sungai yang jernih, pemandagan perbukitan yang mempesona apalagi ditambah dengan iringan nada-nada suara "saluang"(alat musik padang)  yang terus terpasang di headset telinga, membuat saya hanya bisa berkata,,, Masbuttt,, jamil jiddan Alam ciptaan-MU Rabb... 

kami sampai di wahana wisata Coban rondo tepat di gerbang masuk, kira-kira jam 10 an... pas dengan keadaan cuaca yang sudah sedikit bersahabat, Sang mentari sudah mulai menampakan wujudnya lagi...
untuk menikmati Keindahan alam wisata coban rondo kita cukup membayar karcis Rp.10.000 dengan biaya parkir 5.000 unutuk mobil dan 2000. untuk sepeda motor.. Murah kan ? ,,# ng lebih dari harga pecel lele, di jogja.. hehe.
setelah melewati perekebunan yang berjarak kira-kira 2 km dari pintu gerbang tadi, akhirnya kami sampai juga di pintu masuk wisata Air terjun Coban rondo
sesuatu yang istimewa terjadi disaat kami baru turun dari mobil,,  biasanya di tempat2 wisata pada umumnya yang menyambut tamu adalah Para duta2 yang cantik dan ganteng, ya setidaknya guide lah...tapi jika kita berkunjung ke air terjun coban rondo, maka yang akan menyambut kita adalah iNNiiiiii diiiAAAaaa....


ya.. ini lah yang akan menyambut kita,, temannya Sibuta dari goa hantu.. (eh, bener ng ya..)
dengan suara khasnya meraka siap untuk menghampiri setiap wisatawan yang datang... eisst jangan takut dulu.... meraka tidak menyerang, cuman hanya ingin mendapat perhatian yang lebih, dari temannya,, haha..(maksudnya ingin mendapatkan makanan..) mereka akan senang apabila kita memberinya makanan, seperti kacang2an, kacang garuda, kacang duo kelinci, atau roti sari mereka juga doyan...  !haha





Di wisata Coban rondo ini, fasilitas umum yang tersedia cukup lengkap.. seperti Mushola, WC, kamar mandi, Area parkir, Rumah makan, Dan juga warung-warung kecil yang menjual berbagai jajanan dan cendra mata khas coban rondo. khusus untuk wisata kulinernya, yang paling diminati adalah jagung bakar dan bakso.. ! mungkin karena aura yang begitu dingin, membuat jagung bakar dan bakso terlihat menggodaaa,,,
...


Untuk menuju Air terjun coban rondo dari pintu masuk yang berjarak kurang lebih 1 km, kita akan melewati jalan setapak dengan kebun-kebun kecil menghijau dpinggirnya. disana terdapat batu-batu besar yang unik, beberapa saung /pondok kecil dan berbagai jenis tanaman langka yang menghiasi kebun. Beberapa aliran sungai dengan jembatan kecil diatasnya juga menambah keindahan kebun kecil ini, # saya fikir seperti , Kebun Raya bogor lah, versi Mini nya,,, # jangan leawatkan untuk memotret jejak langkah anda, di tempat ini..kliick..

Setelah puas berfoto2 dari beberapa sudut taman, akhirnya kami langsung menuju  Air terjun coban rondo yang ternyata disana sudah banyak pengunjungnya. wowww,, it's so beutifuL..
air terjun coban rondo memang sangat indah.. perpaduan antara warna putih bening air yang berjatuhan dengan warna batu tebing yang hitam (khas) dan keindahan warna hijau lumut yang tumbuh ditebing, membuat air terjun ini sangat begitu mempesona...
mungkin ini adalah air terjun terindah yang pernah saya kunjungi...
Tidak salah jika coban rondo termasuk salah satu tempat wisata di malang yang paling banyak dikunjungi wisatawan, karena kedaan Alamnya yang damai, ditambah pemandangan air terjun yang begitu mempesona membuat wisatawan betah berlama-lama menghabiskan waktu disini.
    Namun tidak dapat dipungkiri, Aura dingin disini begitu sangat terasa, Tiupun angin pun sedikit agak lebih kuat. disarankan untuk memakai jaket atau pakain yang tebal bila sudah mendekati air terjun ini..
apalagi kalau sedang musim hujan, Debit air terjun akan semakin meningkat dan tiupan semakin kencang, sehingga kita harus eksra hati-hati,  bahkan disaat tertentu wisatawan dilarang untuk mendekati air terjun, karena kemungkinan akan terjadinya banjir akibat luapan air dan derasnya angin.

Peppy the explorer di Wisata coban rondo.

Sekilas mengenai Air Coban rondo.

Air Terjun Coban rondo berada di lereng Gunung Panderman, memiliki ketinggian kurang lebih sekitar 84 meter dan berada pada ketinggian 1135 meter dari permukaan air laut. Air yang mengalir berasal dari sumber mata air Cemoro Dudo.
Coban dalam bahasa Jawa biasa diartikan dengan air terjun, sedangkan Rondo dalam bahasa Jawa berarti Janda. Jadi kurang lebih Coban rondo berarti air terjun janda !!!
kenapa bisa dinamai coban rondo,, ??
berdasarkan informasi dipapan-papan  taman, katanya dulu disini merupakan tempat pertapaan seorang putri yang ditinggal mati oleh pasangannya....

Berikut cerita lengkapnya.....
Kisah dibalik Air Terjun Coban Rondo, bermula dari sepasang pengantin yang baru saja melangsungkan pernikahan. Mempelai wanita bernama Dewi Anjarwati dari Gunung Kawi, sedangkan mempelai pria bernama Raden Baron Kusumo dari Gunung Anjasmoro. Setelah usia pernikahan mereka menginjak usia 36 hari atau disebut dengan Selapan (bahasa Jawa). Dewi Anjarwati mengajak suaminya berkunjung ke Gunung Anjasmoro, yang merupakan asal dari suami. Namun orang tua Anjarwati melarang kedua mempelai pergi karena usia pernikahan mereka baru berusia 36 hari atau disebut selapan. Namun kedua mempelai tersebut bersikeras pergi dengan resiko apapun yang terjadi di perjalanan.
Ketika di tengah perjalanan keduanya dikejutkan dengan hadirnya Joko Lelono, yang tidak jelas asal-usulnya. Nampaknya Joko Lelono terpikat dengan kecantikan Dewi Anjarwati, dan berusaha merebutnya. Akibatnya perkelahian antara Joko Lelono dengan Raden Baron Kusumo tidak terhindarkan. Kepada para pembantunya atau disebut juga puno kawan yang menyertai kedua mempelai tersebut, Raden Baron Kusumo berpesan agar Dewi Anjarwati disembunyikan di suatu tempat yang terdapat di Coban atau air terjun.
Perkelahian antara Raden Baron Kusumo dengan Joko Lelono berlangsung seru dan mereka berdua gugur. Akibatnya Dewi Anjarwati menjadi seorang janda yang dalam bahasa jawa disebut Rondo. Sejak saat itulah Coban atau air terjun tempat bersembunyi Dewi Anjarwati dikenal dengan COBAN RONDO. Konon batu besar di bawah air terjun merupakan tempat duduk sang putri yang merenungi nasibnya.

 Sekiannn.. thankss


















Comments

Popular Posts