OPA YEKTRO MANANOHAS, KAPITALAUNG TAULADAN HINGGA MAESTRO MUSIK BAMBU DARI SANGIHE
#CERITA DIBALIK KKN-PPM UGM LAPANGO SANGIHE 2016 9 (Bagian 3)
Opa termasuk orang yang sangat unik. Perjalanan hidupnya tak terduga, penuh warna. Opa kecil, termasuk anak yang sangat nakal. Saking nakalnya ia pernah melemparkan kotoran hewan pada gurunya. "Saya tidak terima, disiksa dan diperlakukan beda dengan anak-anak lain, emang dia (guru) saja yang bisa ngerjain kami", Begitu kurang lebih cerita opa, ketika aksi pelemparan kotoran yang ia lakukan sebagai akibat kesewenangan gurunya.
Opa Muda, adalah seorang pelaut. Ketika pertama kali saya melihat Opa dengan kondisi tubuh yang cukup lemah di usia tua, saya tidak pernah mengira bahwa beliau dahulunya adalah pelaut ulung. Satu cerita menarik ketika Opa menyelami laut di tabukan Utara, Sangihe. Ia menyelam disuatu lokasi yang dipercaya masyarakat sebagai tempat tenggelamnya Istana Megah Kerajaan Tabukan Utara, akibat bencana alam. Di Kota Tahuna, dengan salah seorang Sejarawan Sangihe saya mendapatkan cerita bahwa istana itu dahulunya berlapiskan emas dan perak. Waktu itu Opa bilang, ketika menyelam ia melihat ikan sangat besar-bisa sebesar rumah. Bahkan beberapa kali jaring ikannya tersangkut pada badan Ikan tersebut.
Pada masa muda ini,
Ia pernah sengaja menabrakan kapal yang dibawanya ke sebuah pulau
kecil karena kesal pada Bos-nya yang seenak jidat menyuruhnya.
Tapi dari masa muda yang seperti itu siapa sangka Opa pernah menjadi guru kesenian di sebuah sekolah dasar di Sangihe. Walaupun pernah ribut juga dengan beberapa pejabat pemerintah Kabupaten sangihe, yang membatalkan keberangkatan timnya untuk bertanding musik bambu ke Manado.
Dan yang tak kalah mengejutkan dari masa muda yang seperti itu, siapa sangka Opa pernah menjabat KAPITALAUNG (Kapiten Laut)-sebutan kepala desa di Sangihe-selama 21 tahun. Ia dipercaya masyarakat Lapango menjadi pememimpin dua dekade lebih dan terbilang sangat berhasil, saking berhasilnya, ia salah satu kepala desa yang di Undang ke Istana Merdeka bertemu dengan Presiden Soeharto. Ia bercerita waktu itu dari Istana negara ia membawa keramik bagus sebagai hadiah dari Presiden.
Tapi kini, sejak berhenti menjadi kapitalaung, Opa menghabiskan waktu senjanya dengan membuat alat musik bambu. Banyak macam dan kreasi musik bambu yang telah dibuatnya. Ketika musik Bambu perlahan mulai ditinggalkan oleh generasi muda Sangihe, maka Opa adalah salah seorang seniman yang senantiasa berusaha mempertahankannya.
Membuat alat musik bambu sendiri bukan hal perkara mudah. Bayangkan, bagaimana cara membengkokan bambu hingga ukuran kecil, detail dan mempuyai nada. Perlu ketelitian, kesabaran dan skill khusus.
Alat musik yang dibuat Opa lebih banyak digunakan oleh Kelompok Musik desa lapango untuk tampil pada acara peribadatan, perkawinan, agustusan hingga lomba. Terkahir grup Musik Bambu Lapango yang dipimpin oleh anak sulung Opa, tampil di Taman Mini Indonesia Indah, tahun 2014.
Membuat alat musik bambu sendiri bukan hal perkara mudah. Bayangkan, bagaimana cara membengkokan bambu hingga ukuran kecil, detail dan mempuyai nada. Perlu ketelitian, kesabaran dan skill khusus.
Alat musik yang dibuat Opa lebih banyak digunakan oleh Kelompok Musik desa lapango untuk tampil pada acara peribadatan, perkawinan, agustusan hingga lomba. Terkahir grup Musik Bambu Lapango yang dipimpin oleh anak sulung Opa, tampil di Taman Mini Indonesia Indah, tahun 2014.
Bulan Puasa, 2015 tahun lalu, hari-hari selama KKN di Lapango, Manganitu Selatan, Sangihe saya habiskan duduk bersama Opa. Dari pagi hingga sore menemani opa membuat musik bambunya, sambil bercerita mengenai keindahan gugusan pulau Sangihe, tradisi basoma (meangkap Ikan malam hari), tentang ular lokaeng yang melegenda, kubur batu di pulau kecil tengah lautan, hingga kisah kenakalan-kenakalannya masa kecil. Oh ya, Opa mempuyai Istri seorang Perawat yang lama tinggal di Jawa, Surabaya. Tak terduga?. Hingga kini hidup bahagia.
Grup Musik bambu Laine |
Grup Musik Bambu Lapango |
00.25 WIB, Juni 2016 Yogyakarta.
SANGIHE I KAKANDAGE : CERITA DIBALIK KKN-PPM UGM 2015 SANGIHE SULAWESI UTARA (Bagian 1)
SANGIHE I KAKANDAGE : CERITA DIBALIK KKN-PPM UGM 2015 SANGIHE SULAWESI UTARA (Bagian 2)
Comments