MASYARAKAT NAGARI LATANG "BAKAWUA" BERSAMA 9 RAJA DAN SULTAN NUSANTARA
Anak-anak Nagari Latang saat Acara adat Bakawua |
“Senin 1
Oktober 2012 ini, tidak hanya hari yang sangat bersejarah bagi masyarakat
Nagari Latang, tapi juga bagi warga Kabupaten Sijunjung, karena sejak kabupaten
ada, baru hari ini raja dan sultan utusan nusantara menginjakan kaki di daerah
kita,” kata Bupati Yuswir arifin.
Semakin lengkap rasanya kebanggan dan rasa syukur masyarakat Nagari Latang ketika acara Bakawua, yang dilaksanakan pada hari senin, 1 oktober 2012 yang lalu. Sepanjang ingatan
kita, mungkin ini adalah acara Bakawua yang paling istimewa sepanjang
sejarah adat bakawua yang pernah dilaksanakan. Betapa tidak,? Acara Bakawua yang merupakan refleksi rasa syukur masyarakat
kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan, kali ini
dihadiri oleh beberapa tamu istimewa. Tidak banyak yang mengetahui
dan tidak banyak yang melihat, acara Bakawua yang dilaksanakan dengan sederhana
namun berjalan khidmat ini, dihadiri oleh beberapa raja dan sultan utusan
Nusantara. Raja dan sultan itu adalah
Sri Paduka Raja Agung Panuturi
Hasadaon (kerajaan Hasadaon) dan Pangeran Edison (Kerajaan Hasadaon).
Dymm Sri Paduka Surya Alam Sultan
Demak (Kesultanan Demak)
Kanjeng Raden Aryo Tumenggung Masud
Thoyib Adininggrat (Sekjen Yayasan Raja Sultan Nusantara)
Sri Paduka Sultan Indra Tandim Tuanku Mudo
Mahkota Alam Daulat Yang Dipertuan Raja Alam Darul Qorul Pagaruyung (kerajaan Pagaruyung)
H. Asril Sultan Pamuncak Dt. Majo
Indo Gadang Ninik Bagampo Tuan Camin Taruih Koto Piliang Singkarak Saniang
Bakar Langgam Nan Tujuah
dan sebagai tuan rumah, Selain dihadiri Hampir seluruh Lapisan masyarakat Nagari Latang dan Lubuk Tarok, Wali Nagari Latang, Camat Lubuk Tarok. Ahmad Zakri, Bupati Sijunjung Yuswir arifin, ketua DPRD Sijunjung, Muklis R. juga
hadir Rajo Tigo Selo Jambu Lipo yaitu,
Tuanku Rajo Godang Firman Bagindo Tan Ameh Daulat Yang Dipertuan Rajo Alam Jambulipo
Tuanku Rajo Godang Sultani Bagindo Maharajo Indo Daulat Yang Dipertuan Rajo Ibadat Jambulipo
Tuanku Rajo Godang Amran Bagindo Tan Putih Daulat Yang Dipertuan Rajo Adat Jambulipo
sehingga didalam website resmi kab. Sijunjung.ditulis bahwa secara umum acara adat bakawua yang dilaksanakan di Nagari Latang (tanah pertama berdirinya kerajaan Jambulipo) ini, dihadiri oleh 9 orang raja Se-nusantara. Sebuah sejarah baru yang patut kita banggakan dan syukuri, bukan hanya bagi masyarakat Nagari Latang tapi juga masyarakat Lubuk Tarok dan masyarakat kab. Sijunjung.
Perlu juga kita ketahui bahwa, acara adat bakawua ini murni dilaksanakan atas inisiatif masyarakat Nagari latang, modal acara Bakawua berasal dari iuran masyarakat sendiri, walaupun dalam hal pengundangan raja dan sultan diundang oleh Rajo Tigo Selo Kerajaan Jambulipo dan penyediaan fasilitas raja dan sultan yang diundang disediakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sijunjung.
Tuanku Rajo Godang Firman Bagindo Tan Ameh Daulat Yang Dipertuan Rajo Alam Jambulipo
Tuanku Rajo Godang Sultani Bagindo Maharajo Indo Daulat Yang Dipertuan Rajo Ibadat Jambulipo
Tuanku Rajo Godang Amran Bagindo Tan Putih Daulat Yang Dipertuan Rajo Adat Jambulipo
sehingga didalam website resmi kab. Sijunjung.ditulis bahwa secara umum acara adat bakawua yang dilaksanakan di Nagari Latang (tanah pertama berdirinya kerajaan Jambulipo) ini, dihadiri oleh 9 orang raja Se-nusantara. Sebuah sejarah baru yang patut kita banggakan dan syukuri, bukan hanya bagi masyarakat Nagari Latang tapi juga masyarakat Lubuk Tarok dan masyarakat kab. Sijunjung.
Perlu juga kita ketahui bahwa, acara adat bakawua ini murni dilaksanakan atas inisiatif masyarakat Nagari latang, modal acara Bakawua berasal dari iuran masyarakat sendiri, walaupun dalam hal pengundangan raja dan sultan diundang oleh Rajo Tigo Selo Kerajaan Jambulipo dan penyediaan fasilitas raja dan sultan yang diundang disediakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sijunjung.
sehingga atas kondisi ini, Rajo Alam Kerajaan Jambulipo, Tuanku Rajo Godang Firman Bagindo Tan Ameh Daulat Yang Dipertuan Rajo Alam Jambulipo berkomentar bahwa, “Masyarakat
Nagari Latang beruntung dan patut bersyukur, bisa melaksanakan acara
seperti ini, karena jika dilihat dari kwalitas, acara ini harusnya dilaksanakan
pada tingkat Provinsi atau Kabupaten”.
Makan bajamba yang dilaksanakan di
lapangan bola Nagari latang sabtu kemarin adalah puncak dari acara "Bakawua"
pesta rakyat Nagari Latang. Sebelumnya, para tamu undangan disambut oleh Niniak
mamak Nagari Latang dengan Tari Tanduak (Tarian khas Lubuk Tarok Kerajaan
Jambulipo) dan tari gelombang anak Nagari Latang. setelah sekapur sirih
disampaikan maka tamu undangan (Raja dan sultan utusan Nusantara serta Muspida
Kab. Sijunjung dipersilahkan untuk "mangatok" sirih di Carano,
ini sebagai tanda penyambutan tuan rumah "sipangka" kepada
tamu. lalu semua tamu diarak ke tempat makan bajamba di iringi tari tanduak dan
tari gelombang.
Sebagaimana biasanya, pertamakali
acara Bakawua dibuka secara Adat. Beberapa niniak mamak akan saling
berpetatah-petitih yang umumya berisi tentang ucapan rasa syukur atas kehadirat
Allah SWT dan shalawat kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, disamping itu
juga berisi tentang penghormatan kepada tamu dan ucapan terimakasih
kepada nenek moyang yang telah berjasa mendirikan dan membangun
nagari ini. Setelah acara dibuka secara adat, maka dilanjutkan dengan
penyampaian beberapa kata sambutan baik dari tuan rumah maupun dari
perwakilan tamu yang hadir.
Didalam sambutannya sebagai
perwakilan Raja dan sultan, Kanjeng Raden Aryo Tumenggung Masud Thoyib
Adininggrat, menyampaikan rasa syukurnya kehadirat Allah SWT dan ucapan
terimakasihnya kepada Pemerintah Nagari Latang, Kerajaan Jambu Lipo dan
Pemerintah Daerah Kab. Sijunjung yang telah mengundang raja dan sultan untuk
menghadiri acara adat bakawua ini. Para raja dan sultan merasa sangat bangga dan kagum atas pelaksanaan acara adat Bakawua ini, sederhana namun
berkwalitas, adat dan kebudayaan asli masyarakat, bukan hasil rekayasa
tapi terlahir dari kesadaran masyarakat sendiri.
Selain itu sebagai rasa terima
kasihnya, Sultan Demak, Dymm Sri Paduka Surya Alam, berjanji akan memberikan beasiswa kepada 10 anak miskin
berprestasi dan 10 anak yatim piatu berprestasi. Membantu 10 janda terlantar
yang masih memilki tanggungan. Serta menjanjikan umroh gratis kepada Rajo Alam
Pagaruyung, Rajo Alam Jambulipo, dan Muspida Kab. Sijunjung pada tanggal 26
februari 2013, dan kepada Bapak Wali Nagari Latang bersama 2 orang janda diatas
umur 40 tahun pada tanggal 26 maret 2013.
Sultan Surakarta, Kanjeng Raden Aryo Tumenggung Masud Thoyib Adininggrat, Berjanji akan mengadakan pertunjukan kesenian Tradisonal utusan 16 kerajaan di TMII tanggal 4 november 2012, salah satunya dari Kerajaan Jambulipo dengan menampilkan Tari Tanduak.
Raja Hasadaon, Sri Paduka Raja Agung Panuturi Hasadaon Tapanuli selatan, berjanji akan bersedia bekersama dengan Pemerintah Daerah kab. Sijunjung membangun sebuah konveksi guna memfasilitasi Praktek kerja SMK sijunjung.
Dan Sri Paduka Sultan Indra, Tandim Tuanku Mudo Mahkota Alam Daulat Yang Dipertuan Raja Alam Darul Qorul Pagar Ruyung, dalam sambutannya mengatakan bahwa, kerajaan Jambulipo berhak untuk mewakili semua kerajaan dari Sumatra Barat tampil di pertunjukan kesenian tradisional di TMII, 4 november 2012 mendatang.
Dikutip dalam website Kab. Sijunjung, " 9 Raja Hadir di Latang", Bupati Sijunjung, Bapak Yuswir arifin yang juga seorang pemangku adat dengan Gelar Dt. Indo Marajo dalam sambutannya mengatakan “Senin 1 Oktober 2012 ini, tidak hanya hari yang sangat bersejarah bagi masyarakat Nagari Latang, tapi juga bagi warga Kabupaten Sijunjung, karena sejak kabupaten ada, baru hari ini raja dan sultan utusan nusantara menginjakan kaki di daerah kita, mudah-mudahan kedatangan raja dan sultan ini akan membawa berkah terhadap kemajuan pembangunan daerah serta ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,”
Adapun tanggapan Wali Nagari Latang mewakili suara masyarakat latang diantaranya, Masyakat sangat senang dan bersyukur kepada Allah SWT atas terlaksananya acara bakawua dengan lancar dan sukses, apalagi bisa dihadiri beberapa raja dan sultan Nusantara. dan Wali Nagari Latang berharap, jika nanti terlaksana kerja sama antara Kerajaan Hasadaon Tapanuli Selatan dengan Pemerintah Daerah kab. Sijunjung dalam membangun sebuah konveksi yang nantinya digunakan untuk fasilitas praktek kerja SMK N Sijunjung, maka diharapkan konveksi itu bisa dibangun di Nagari Latang, dan Masyarakat Nagari Latang siap untuk menyediakan lahan tanah. Harapan ini sedikit beralasan, karena rencana pembangunan konveksi itu sendiri dimunculkan pertama kali saat acara bakawua di Nagari Latang, sebagaimana bunyi petatah adat mengatakan dimano batu digolek disitu rantiang di patah distu aie disauak
Sultan Surakarta, Kanjeng Raden Aryo Tumenggung Masud Thoyib Adininggrat, Berjanji akan mengadakan pertunjukan kesenian Tradisonal utusan 16 kerajaan di TMII tanggal 4 november 2012, salah satunya dari Kerajaan Jambulipo dengan menampilkan Tari Tanduak.
Raja Hasadaon, Sri Paduka Raja Agung Panuturi Hasadaon Tapanuli selatan, berjanji akan bersedia bekersama dengan Pemerintah Daerah kab. Sijunjung membangun sebuah konveksi guna memfasilitasi Praktek kerja SMK sijunjung.
Dan Sri Paduka Sultan Indra, Tandim Tuanku Mudo Mahkota Alam Daulat Yang Dipertuan Raja Alam Darul Qorul Pagar Ruyung, dalam sambutannya mengatakan bahwa, kerajaan Jambulipo berhak untuk mewakili semua kerajaan dari Sumatra Barat tampil di pertunjukan kesenian tradisional di TMII, 4 november 2012 mendatang.
Dikutip dalam website Kab. Sijunjung, " 9 Raja Hadir di Latang", Bupati Sijunjung, Bapak Yuswir arifin yang juga seorang pemangku adat dengan Gelar Dt. Indo Marajo dalam sambutannya mengatakan “Senin 1 Oktober 2012 ini, tidak hanya hari yang sangat bersejarah bagi masyarakat Nagari Latang, tapi juga bagi warga Kabupaten Sijunjung, karena sejak kabupaten ada, baru hari ini raja dan sultan utusan nusantara menginjakan kaki di daerah kita, mudah-mudahan kedatangan raja dan sultan ini akan membawa berkah terhadap kemajuan pembangunan daerah serta ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,”
Adapun tanggapan Wali Nagari Latang mewakili suara masyarakat latang diantaranya, Masyakat sangat senang dan bersyukur kepada Allah SWT atas terlaksananya acara bakawua dengan lancar dan sukses, apalagi bisa dihadiri beberapa raja dan sultan Nusantara. dan Wali Nagari Latang berharap, jika nanti terlaksana kerja sama antara Kerajaan Hasadaon Tapanuli Selatan dengan Pemerintah Daerah kab. Sijunjung dalam membangun sebuah konveksi yang nantinya digunakan untuk fasilitas praktek kerja SMK N Sijunjung, maka diharapkan konveksi itu bisa dibangun di Nagari Latang, dan Masyarakat Nagari Latang siap untuk menyediakan lahan tanah. Harapan ini sedikit beralasan, karena rencana pembangunan konveksi itu sendiri dimunculkan pertama kali saat acara bakawua di Nagari Latang, sebagaimana bunyi petatah adat mengatakan dimano batu digolek disitu rantiang di patah distu aie disauak
kedatangan Raja dan sultan utusan Nusantara disambut dengan "Sirih Carano" |
Makan Bajambah |
Kanjeng Raden Aryo Tumenggung Masud Thoyib Adininggrat (Sekjen Yayasan Raja Sultan Nusantara), saat menyampaikan sambutan dan menyerahkan cendra mata |
Niniak Mamak Nagari Latang dan Lubuk Tarok |
Bundo Kanduang, Limpapeh rumah nan gadang |
Tari Tanduak |
Silek anak Nagari Latang |
Antusias masyarakat Nagari latang dalam melaksanakan acara Bakawua |
Terakhir,
atas kesuksesan berlangsungnya acara adat bakawua (pesta rakyat
Nagari latang)
ini, mewakili Rajo Tigo Selo Jambulipo, Tuanku Rajo Godang Firman
Bagindo Tan Ameh Daulat Yang Dipertuan Rajo Alam Jambulipo
mengatakan "Puji Syukur kepada Allah Yang Kuasa, atas rahmat dan nikmat
yang diberikan-NYA, sehingga acara ini bisa berjalan dengan lancar dan sesuai harapan kita bersama. perlu kita ketahui, Lubuk Tarok dan Kerajaan
Jambu Lipo sangat kaya akan
nilai-nilai adat dan budaya, namun tentunya ini akan berarti dan
bermakna jika kita semua menjalankannya dengan penuh kesadaran dan
kebersamaan. Lihatlah dunsanak kita yang di latang, walaupun nagari yang
baru terbentuk dan tidak
memilki masyarakat yang cukup banyak, namun dengan kekompakan dan
kebersamaan
serta kesadarannya yang tinggi dalam menjalankan dan menghormati
nilai-nilai adat
itu sendiri, mereka bisa melaksanakan acara seperti ini, acara yang
sangat
bersejarah bagi kita semua. Mudah-mudahan untuk kedepannya tidak hanya
di Nagari Latang namun di nagari-nagari lain di lubuk tarok maupun di
kab. Sijunjung, kita
bisa melaksanakan acara yang lebih istimewa, bermakna dan tentunya di Ridho'i Allah
SWT, Amin ya Rabbal alamin.
Acara ditutup dengan pembacaan do'a oleh perwakilan ninik mamak dilanjutkan dengan penampilan silek anak nagari latang lalu terakhir "mamanjek batang Pinang" yang diberi hadiah.
Acara ditutup dengan pembacaan do'a oleh perwakilan ninik mamak dilanjutkan dengan penampilan silek anak nagari latang lalu terakhir "mamanjek batang Pinang" yang diberi hadiah.
Comments