MEMBANGUN KEMBALI PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA MELALUI FAKULTAS ILMU BUDAYA

Ondel-ondel di Festival keraton se-Nusantara, Palembang 2011

“Adakalanya memang alam begitu tampak menakutkan
 namun sebenarnya alam pun bisa bersahabat dekat dengan kita
jika kita bisa memahaminya dengan baik, perbedaan yang ada hanyalah bagian dari keindahan hidup yang tuhan ciptakan.
lihatlah dan biarkan mereka hidup seperti itu,
dengan alam dan budayanya yang indah dan mendamaikan
jika kita bisa memberi ruang pada alam
maka alam pun akan memberi hidup pada kita.”




Selain kaya akan sumber daya alam Indonesia juga kaya akan keanekaragaman adat,budaya ,suku, agama dan ras. Keadaan ini membuat kita bisa sedikit berbangga bisa hidup di tanah air bumi pertiwi ini. Dan Tentunya ini, adalah Suatu rahmat tuhan yang harus kita syukuri. Namun, karena  keanekaragaman dan perbedaan  itu sendiri, tak jarang pula menimbulkan terjadi konflik dan perpecahan diantara rakyat Indonesia dalam hidup berbangsa dan bernegara.  Yang paling sering terjadi  adalah konflik budaya. Dewasa ini, kita sering mendengar  terjadinya konflik antara satu daerah dengan dareh lain dengan latar belakang budaya.
 
              Konflik budaya hadir karena tidak meratanya sosialisasi persatuan dan kesatuan yang ditanamkan oleh lembaga pendidikan, tidak berjalannya fungsi keamanan di daerah konflik tersebut, tidak bekerjanya motto orang Indonesia sebagai negara gotong-royong yang ramah yang selalu kita bangga-banggakan, dan tidak pekanya sistem perwakilan rakyat yang harusnya menjadi tempat aspirasi masyarakat.
  
               Dari sekian banyak penyebabnya, hal yang paling utama adalah kurangnya fungsi  lembaga pendididkan di indonesia dalam mensosialisasikan dan menanamkan nilai-nilai  persatuan dan kesatuan kesetiap masyarakat dalam hidup berbangsa dan bernegara.  Sikap primordial yang berelebihan dalam setiap individu atau kelompok, dan pelecehan terhadap budaya lain seringkali menjadi penyebab utama terjadinya konflik. Dan itu bisa kita lihat ketika  terjadi konflik  dibeberapa daerah di Indonesia.  Semua terjadi  karena dangkalnya rasa persatuan, kebanggaan yang berlebihan pada adat dan budaya sendiri dan kurangnya rasa saling meghormati budaya satu sama lain.  

               Melihat semakin seringnya konflik budaya yang terjadi akhir-akhir ini,  maka hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini, salah satunya adalah meningkatkan kembali peranan lembaga pendidikan  dalam mensosialisasikan dan menanamkan kembali nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa.Yang sering di ungkapkan dengan semboyan” BHINEKA TUNGAL IKA” 

            Tanpa menyampingkan lembaga pendidikan yang lain, kita bisa berharap banyak kepada berbagai perguruan tinggi, terutama kepada Fakultas ilmu budaya yang merupakan bagian dari lembaga pendidikan Formal  yang secara khusus memepelajari tentang ilmu-ilmu humaniora dan kebudayaan.  Setelah merasakan  perkembangan yang signifikan dan peningkatan mutu pendidikan di Fakultas Ilmu Budaya setiap Universitas yang terus dilakukan,  kita berharap Fakultas ilmu budaya bisa menjadi pijakan awal dalam mempersatukan bangsa dan Negara ini, dengan melahirkan mahasiswa/individu   yang “cerdas” dalam pemikiran berbudayanya, sebagai Agent of change, agent of culture yang mampu merubah pemikiran masyarakat dari bersifat individu menjadi kolektif, dari kedaerahan menjadi kebangsaan dan dari beribu budaya menjadi satu Indonesia,  jika hal ini bisa terjadi maka Bhineka tunggal ika yang sejak lama kita dengungkan tidak hanya akan menjadi semboyan belaka, tapi akan bersemyam disanubari rakyat Indonesia.       

              Komunikasi budaya antar masyarakat yang terus dilakukan oleh tiap FIB di Universitas, merupakan bukti nyata lainnya bahwa persatuan dan kesatuan bangsa itu bisa melalui FIB. Di komunikasi budaya, masyarakat bisa saling mengenalkan dan mengenali  budaya satu sama lain dan Memahami kelebihan-kelebihan budaya satu sama lain. Sehingga  Semakin sering adanya Komunikasi budaya antar masyarakat, maka akan
 semakin menimbulkan sikap saling pengertian anatarpemeluk kebudayaan  atas perbedaan tersebut.! Dan jika ini berjalan terus dengan baik maka, persatuan dan kesatuan bangsa itu tidak menjadi angan-angan lagi, tapi adalah sesuatu yang nyata. FIB bisa.!

               Indonesia memilki keanekaragaman budaya yang sangat kompleks, namun itu bukan hambatan dalam pemersatu bangsa, tapi  keindahan dalam suatu bangsa. Perbedaan itu indah apabila disatukan, layaknya warna-warni pelangi yang sejatinya berbeda namun terlihat indah menawan ketika disatukan. Maka seperti itu jualah Indonesia yang terdiri dari beribu macam budaya, namun jika itu disatukan, maka akan membentuk kehidupan berbangsa dan bernegara yang indah, seindahnya warna  pelangi..! “beribu budaya, berjuta rasa, satu Indonesia”





 
Nb. Tugas essay dari Lembaga Eksekutif mahasiswa. FIB. UGM





  

Comments

Popular Posts