MEMBANGUN KEMBALI PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA MELALUI FAKULTAS ILMU BUDAYA
Selain kaya akan sumber daya alam Indonesia
juga kaya akan keanekaragaman adat,budaya ,suku, agama dan ras. Keadaan ini
membuat kita bisa sedikit berbangga bisa hidup di tanah air bumi pertiwi ini.
Dan Tentunya ini, adalah Suatu rahmat tuhan yang harus kita syukuri. Namun, karena keanekaragaman dan perbedaan itu sendiri, tak jarang pula menimbulkan terjadi
konflik dan perpecahan diantara rakyat Indonesia dalam hidup berbangsa dan
bernegara. Yang paling sering
terjadi adalah konflik budaya. Dewasa
ini, kita sering mendengar terjadinya
konflik antara satu daerah dengan dareh lain dengan latar belakang budaya.
Konflik budaya hadir karena tidak meratanya sosialisasi persatuan dan kesatuan yang ditanamkan oleh lembaga pendidikan, tidak berjalannya fungsi keamanan di daerah konflik tersebut, tidak bekerjanya motto orang Indonesia sebagai negara gotong-royong yang ramah yang selalu kita bangga-banggakan, dan tidak pekanya sistem perwakilan rakyat yang harusnya menjadi tempat aspirasi masyarakat.
Dari sekian banyak penyebabnya, hal yang paling utama adalah kurangnya fungsi lembaga pendididkan di indonesia dalam mensosialisasikan dan menanamkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan kesetiap masyarakat dalam hidup berbangsa dan bernegara. Sikap primordial yang berelebihan dalam setiap individu atau kelompok, dan pelecehan terhadap budaya lain seringkali menjadi penyebab utama terjadinya konflik. Dan itu bisa kita lihat ketika terjadi konflik dibeberapa daerah di Indonesia. Semua terjadi karena dangkalnya rasa persatuan, kebanggaan yang berlebihan pada adat dan budaya sendiri dan kurangnya rasa saling meghormati budaya satu sama lain.
Konflik budaya hadir karena tidak meratanya sosialisasi persatuan dan kesatuan yang ditanamkan oleh lembaga pendidikan, tidak berjalannya fungsi keamanan di daerah konflik tersebut, tidak bekerjanya motto orang Indonesia sebagai negara gotong-royong yang ramah yang selalu kita bangga-banggakan, dan tidak pekanya sistem perwakilan rakyat yang harusnya menjadi tempat aspirasi masyarakat.
Dari sekian banyak penyebabnya, hal yang paling utama adalah kurangnya fungsi lembaga pendididkan di indonesia dalam mensosialisasikan dan menanamkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan kesetiap masyarakat dalam hidup berbangsa dan bernegara. Sikap primordial yang berelebihan dalam setiap individu atau kelompok, dan pelecehan terhadap budaya lain seringkali menjadi penyebab utama terjadinya konflik. Dan itu bisa kita lihat ketika terjadi konflik dibeberapa daerah di Indonesia. Semua terjadi karena dangkalnya rasa persatuan, kebanggaan yang berlebihan pada adat dan budaya sendiri dan kurangnya rasa saling meghormati budaya satu sama lain.
Melihat semakin seringnya konflik budaya yang terjadi akhir-akhir ini, maka hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini, salah satunya adalah meningkatkan kembali peranan lembaga pendidikan dalam mensosialisasikan dan menanamkan kembali nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa.Yang sering di ungkapkan dengan semboyan” BHINEKA TUNGAL IKA”
Tanpa menyampingkan lembaga pendidikan yang lain, kita bisa berharap banyak kepada berbagai perguruan tinggi, terutama kepada Fakultas ilmu budaya yang merupakan bagian dari lembaga pendidikan Formal yang secara khusus memepelajari tentang ilmu-ilmu humaniora dan kebudayaan. Setelah merasakan perkembangan yang signifikan dan peningkatan mutu pendidikan di Fakultas Ilmu Budaya setiap Universitas yang terus dilakukan, kita berharap Fakultas ilmu budaya bisa menjadi pijakan awal dalam mempersatukan bangsa dan Negara ini, dengan melahirkan mahasiswa/individu yang “cerdas” dalam pemikiran berbudayanya, sebagai Agent of change, agent of culture yang mampu merubah pemikiran masyarakat dari bersifat individu menjadi kolektif, dari kedaerahan menjadi kebangsaan dan dari beribu budaya menjadi satu Indonesia, jika hal ini bisa terjadi maka Bhineka tunggal ika yang sejak lama kita dengungkan tidak hanya akan menjadi semboyan belaka, tapi akan bersemyam disanubari rakyat Indonesia.
Komunikasi budaya antar masyarakat yang terus dilakukan oleh tiap FIB di Universitas, merupakan bukti nyata lainnya bahwa persatuan dan kesatuan bangsa itu bisa melalui FIB. Di komunikasi budaya, masyarakat bisa saling mengenalkan dan mengenali budaya satu sama lain dan Memahami kelebihan-kelebihan budaya satu sama lain. Sehingga Semakin sering adanya Komunikasi budaya antar masyarakat, maka akan semakin menimbulkan sikap saling pengertian anatarpemeluk kebudayaan atas perbedaan tersebut.! Dan jika ini berjalan terus dengan baik maka, persatuan dan kesatuan bangsa itu tidak menjadi angan-angan lagi, tapi adalah sesuatu yang nyata. FIB bisa.!
Indonesia memilki keanekaragaman budaya yang sangat kompleks, namun itu bukan hambatan dalam pemersatu bangsa, tapi keindahan dalam suatu bangsa. Perbedaan itu indah apabila disatukan, layaknya warna-warni pelangi yang sejatinya berbeda namun terlihat indah menawan ketika disatukan. Maka seperti itu jualah Indonesia yang terdiri dari beribu macam budaya, namun jika itu disatukan, maka akan membentuk kehidupan berbangsa dan bernegara yang indah, seindahnya warna pelangi..! “beribu budaya, berjuta rasa, satu Indonesia”
Nb. Tugas essay dari Lembaga Eksekutif mahasiswa. FIB. UGM
Comments