PITARUAH MAMAK, AYAH, BUNDO

PITARUAH MAMAK, PITARUAH AYAH, PITARUAH BUNDO, KATIKO MANINGGAKAN KAMPUANG, MANJALANI RANTAU..!  

Belakangan ini nama jogjakarta kembali diperbincangkan banyak orang. Namun kali ini tidak karena wisatanya yang mempesona, budaya yang "indah"
atau citranya sebagai Kota pendidikan yang termahsyur, tapi adalah karena tragedi pembunuhan yang dilakukan sekelompok NINJA terhadap 4 orang saudara kita dari Timur yang notabene-nya adalah tersangka pembunuhan terhadap seorang anggota TNI.
Memang, hingga saat ini belum ada kejelasan mengenai sebab pembunuhan 4 orang itu, namun yang pasti beberapa media cetak dan elektronik beramai-ramai mengabarkan bahwa motif pembunuhan ini diduga karena dendam antar kelompok dan konflik antar etnis.

Dan ketika kita bertanya pada masyarakat jogja, tentang penyebab pembunuhan ini maka jawabannya pun tidak akan jauh, dari "konflik antar etnis"

Maka atas keadaan ini, sebagai penguasa dan pemimpin di tanah ngayogyakarto hadinigrat yang dulu dikenal aman, nyaman dan damai lalu sekarang berubah menjadi tanah yang "berdarah", Sri Sultan HB X, berang kecewa dan sedih.

sedikit mengutip dari viva-news, Pernyataan Sri Sultan HB X mengenai kasus pembunuhan ini.

#"Itu janji mereka. Maka jika ada kekerasan lagi yang melibatkan etnis, lebih baik keluar dari Yogyakarta!" kata beliau dengan nada tinggi, Rabu 27 Maret 2013.

#Sultan mensinyalir berbagai aksi kekerasan yang kerap melibatkan mahasiswa dan pemuda dari suku tertentu di Yogyakarta terjadi antara lain karena keengganan mereka untuk bergaul dan berbaur dengan lingkungan setempat. Akhirnya, yang muncul malahan solidaritas dan arogansi etnis yang berlebihan di antara mereka.

# (Sultan HB X juga punya satu pesan lagi bagi para mahasiswa dari luar Yogya.
“Mahasiswa dari Kalimantan, Batak, Papua, NTT, dan luar Jawa lain, janganlah menjadi orang Jawa karena bukan orang Jawa. Tapi jadilan mahasiswa Batak yang baik, mahasiswa NTT yang baik,” ujar Sultan.)

--------------------------------------------------------------------------------
sebagai orang MINANG, satu yang akan selalu kami ingat, maknai dan amalkan, ketika pertama kali meninggalkan kampung halaman lalu mengijakan kaki ditanah orang dan numpang hidup di perantauan,

" PITARUAH Mamak, Pitaruah Ayah, dan Pitaruah Bundo

Di mano bumi dipijak
Di situ langik dijunjuang nak
Di sinan rantiang dipatah
Adat di situ nan dipakai nak

Di kandang kambiang mangembek, lah nak,
Di kandang kabau manguak, lah nak
Di kandang jawi malanguah, lah nak
Namun sakali-sakali tak usah menjadi jawi..! memang tampak sederhana namun mempunyai makna yang sangat dalam.! Merantau lah kemana pun, sejauh mungkin, semampu mu nak,,! tapi ingat, pakailah adat dan budaya tempat dimana kamu berpijak, bergaul dengan masyarakat setempat, hormati semua orang tanpa pandang bulu, kok Manyauak di ilia-ilia, bakato di bawah-bawah, duduak di nan randah.
Di kandang kambing mengembek lah, di kandang kerbau menguak lah, dan di kandang sapi melenguh lah, NAMUN sekali-kali jangan pernah menjadi SAPI. Belajarlah dari Alam (alam takambang Jadi Guru), dan resapi kehidupan.

---------------------------------------------------------------------------------------------
saya berfikir Sri Sultan HB X mungkin akan secara spontan memasukan kata2 "ORANG-ORANG PADANG" jika beliau berbicara mengenai perdagangan di jogjakarta.!
tapi Berharap,mudah-mudahan sampai kapanpun kata-kata ORANG PADANG tidak pernah disebut Sri Sultan HB, ketika beliau berbicara mengenai perkelahian, pembunuhan, dan kejahatan lainnya yang terjadi di Tanah NGAYOGYAKARTA HADINIGRAT dan bumi pertiwi ini

ya Semoga..! kita semua menjadi orang MINANG yang selalu mengingat dan mengamalkan PITARUAH MAMAK, PITARUAH AYAH, PITARUAH BUNDO, katiko MANINGGAKAN KAMPUANG DAN MANJALANI RANTAU ....! Aminn

VIVA-NEWS (Sultan HB X juga punya satu pesan lagi bagi para mahasiswa dari luar Yogya.)“Mahasiswa dari Kalimantan, Batak, Papua, NTT, dan luar Jawa lain, janganlah menjadi orang Jawa karena bukan orang Jawa. Tapi jadilan mahasiswa Batak yang baik, mahasiswa NTT yang baik,” ujar Sultan.

 
 

Comments

Popular Posts