LEBIH DARI SEKEDAR BERITA
Tidak mudah memang untuk meyakinkan kampus kalau kegiatan ini bukan hanya tentang maen2 air, lliatin ikan dan terumbu karang di laut dalam atau sekedar gaya-gayaan agar terlihat keren. Yah, seperti pandangan yang sudah-sudah---sejak para senior dulu memulai ini semua bertahun-tahun yang lalu.
Tapi butuh waktu dan usaha ekstra untuk membuat kampus benar-benar sadar bahwa kegiatan ini juga tentang pembelajaran, tentang penelitian ilmiah, tentang media meningkatkan kemampuan mahasiswa, dan tentang aksi mengangkat nama universitas.
Sejak dua tahun belakangan (2016-2017) bersama TIM BOELONGAN dan Ekspedisi Sangihe, publikasi dan pengenalan kegiatan ini (baca: arkeologi bawah air UGM) oleh dan ke pihak luar telah dilakukan secara massif:--oleh beberapa Media Nasional, diundang presentasi di beberapa Universitas di Indonesia, di Kementerian Kelautan Perikanan, KEMENKO Kemaritiman bahkan juga ke Jepang dan ke Peneliti Belanda). Apakah itu membanggakan? Iya, hanya sekedar bangga.
Tapi ada yang lebih dari sekedar bangga, ketika publikasinya dilakukan oleh kampus sendiri di moment yang spesial dan itu memang sudah diharapkan sejak dahulu kala. Inginnya itu adalah sebuah (apresiasi) pengakuan akan keberadaan kegiatan ini. Kegiatan yang awalnya dipandang sebelah mata. ~~~~~~~~~
~~~~~~~~~
Beberapa hari yang lalu, di balik cerita penerimaan mahasiswa baru UGM yang berjumlah 8.000-an itu, dan atraksi super keren (Terjun Payung serta atraksi pesawat terbang) , ada cerita lain yang sengaja ditulis di sini. UGM membuat dan menerbitkan majalah khusus dan katanya dibagi2kan ke mahasiswa baru serta ke ORTU-nya. Dari 35 halaman yang ada, di kelompok halaman pertama berisi tentang berita kunjungan Presiden Jokowi awal bulan ini dalam acara Kongres Pancasila. Berita kegiatan ini sangat penting, secara kampus ini menjuluki diri sebagai kampus Pancasila.
Di kelompok halaman akhir ada berita tentang Wyncent Halim, Mahasiswa FISIPOL UGM yang berahasil meraih titel sebagai Mahasiswa berprestasi Nasional tahun 2017-sebuah prestasi yang telah di idam-idamkan dan di usahakan mati-matian oleh UGM sejak lima tahun terakhir.
Dan di kelompok halaman tengah, tertera berita tentang ini (Menyingkap Budaya Maritim Sangihe) dengan jumlah 3 halaman-paling banyak dari berita yang lainnya. Apa pertimbangannya kemudian berita ini mucul di majalah itu? dan di saat penerimaan mahasiswa baru?
Dalam satu tahun ini, banyak pencapaian yang diperoleh UGM, ada puluhan atau bahkan ratusan kegiatan mahasiswa UGM yang telah dilakukan: mulai dari kegiatan yang bersifat sederhana sampai kegiatan yang kompleks dan keren melibatkan banyak tokoh nasional atau internasional. Dari kegiatan untuk hiburan sampai kegiatan yang bersifat ilmiah. Dari kegiatan yang bersifat baksos sampai prestasi lomba di luar negeri mengharumkan nama almamater.
Maka, ditengah banyaknya kegiatan mahasiswa UGM setahun ini, sungguh lebih dari sekedar kebangaan ketika kegiatan ini menjadi salah satu berita utama dalam majalah UGM edisi khusus (untuk pengenalan ke mahasiswa baru).
Kegiatan yang awalnya dipandang sebelah mata dan sebenarnya bukan digagas oleh Unit kegiatan Mahasiswa tingkat Departemen, Fakultas atau Universitas, tapi dari sekelompok mahasiswa yang biasa duduk2 di bangku hijau kampus namun haus akan kegiatan lapangan yang bersifat ilmiah. Sekelompok mahasiswa yang bahkan pada awalnya bingung mencari organisasi sebagai wadah yang resmi untuk melaksaksanakn kegiatannya.
Dan atas kesempatannya dan apresiasinya ini (setidaknya menurut kami) hehe, maka ijinkan kami untuk terus berlatih dan melanjutkan ini semua. Mengembangkan dan menyemarakan kajian kemaritiman Indonesia, khususnya tentang sejarah budaya maritim bangsa yang besar ini. Sesuatu yang masih setengah-setengah dilakukan oleh stakeholder terkait.
Comments