UAS dan Ulama
https://youtu.be/mVqqvj8m0B4
Dulu masa-masa akhir kuliah di UGM, pernah ikut ngisi pengajian Mushala FIB dengan tema, Ulama. Karena pembahasannya yang cukup rumit dan luas, tema itu dibahas dalam beberapa pekan, silih berganti oleh dosen maupun mahasiswa. Siapa sebenarnya yang disebut ulama?, apa ciri-cirinya ? bagaimana sikap seorang ulama? lalu apa bedanya ulama, ustad, buya, kyai, penceramah dll. Perntanyaan2 itu menjadi PR saya dari hadirin pengajian untuk menjelaskan di pengajian selanjutnya.
Berhari-hari saya kemudian mencari sumber: mulai dari berita di koran, artikel lepas, paper di jurnal, hingga nonton youtube tentang ULAMA. Saya menemukan banyak informasi, tapi rasanya belum cukup. Hingga sampailah bertanya ke orang kampung di Sumatera tentang apa dan seperti Ulama bagi mereka. Saya menemukan jawaban yang rasanya menambah lengkap materi pengajian.
Menurut orang Minang ulama itu adalah
Suluah bendang dalam nagari (Suluh penerang dalam negeri), Palito nan tak namuah padam(Pelita yang tak kunjung padam), Duduaknyo bacamin kitab (Duduknya bercermin Kitab), Tagak nan rintang jo pituah (Tegaknya sibuk memberi petuah).
Tau di halal jo nan haram, tau yang hak dan yang bathil, tau syariat dan hakikat. Seorang ulama menuntut ilmunya tidak sebentar dan tidak hanya di satu tempat, Ulama bisa belajar agama berpuluh tahun, berpindah tempat dari satu guru ke guru lainnya. Ulama sangat berhati-hati berucap karena ia takut yang disampaikannya salah dan kemudian menyesatkan banyak orang. Ulama menjaga pandangan, pergaulan, harta dan keluarganya.
Ulama memberi petuah kepada rakyat terutama pada pemimpin. Tidak mencela tapi mendoakan dan membimbing pemimpin dengan cara yang hikmah. Setiap kata dan lakunya penuh makna.
~~~~~~~~~
UAS mengingatkan pada ulama-ulama besar zaman Kerajaan-kerajaan dahulu. Sosoknya seperti yang banyak diceritakan para leluhur tentang kepribadian ULAMA. Saya dulu termasuk yang kecewa ketika beliau menolak tawaran menjadi Cawapres, tapi kini semakin sadar beliau memang memilih jalan seorang ULAMA sejati.
Comments